Pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar. Terima Kasih ^_^


widgeo.net

Selasa, 01 Mei 2012

Secercah Cahaya Secerah Matahari

            Pagi yang cerah membuat Nisa menarik nafas dan menghirup segarnya udara pagi.Seperti biasa Nisa menunggu angkot di depan rumahnya.Tepat pukul 06.30, dia berangkat ke sekolah.Perjalanan yang harus ditempuh oleh Nisa cukup jauh untuk sampai di sekolahnya, sehingga dia harus sedikit menarik nafasnya karena berbagai ragam manusia sudah membaur dalam angkot yang membuat dadanya sesak.
    Tak lama Nisa menginjakkan kakinya di sekolah, bel tanda masuk berbunyi.Hari itu mereka belajar MTK,pelajaran yang membuat Nisa dan teman-temanya pusing tujuh keliling.Empat jam berlalu bel kembali berdering menandakan waktu istirahat.Pelajaran MTK benar-benar sudah menguras otak anak-anak kelas XI.Bahasa termasuk Nisa dan Gengnya (Dinda,Tika,Mori dan Santi),mereka menyebut dirinya sebagai “Geng Smart”.Teman-temanya pun tidak merasa heran kalau mereka menjuluki dirinya sebagai Geng Smart karena para personil Geng Smart memang diakui kepintaranya,ya…walaupun mereka sedikit risih dengan pelajaran hitung menghitung.
“Nis, gimana kalau besok jam sejarah kita pergi ke SLB, mumpung pak guru tidak ada.Kita bisa mengisi jam lowong itu dengan jalan-jalan ke sana.” Usul Dinda
“Ehmm….usul yang bagus, sekalian kita bisa menambah wawasan kita di sana.”Nisa langsung menanggapi
Tiba-tiba dari arah belakang terdengar
“Maksud kamu ke sekolah tempat anak-anak cacat di tampung?.Ah….sebaiknya gak usah ke sana.Gimana kalau kita ke rutan aja, di sana kita juga dapat menambah wawasan kita.Kita juga bisa melihat keadaan rutan itu seperti apa.”Cerocos Mori dengan sarannya itu
“What…RUTAN???.Ide apaan tuh, pokoknya kalau ke Rutan aku tidak ikut.”bentak Santi
Santi dan Mori memang setiap hari bertengkar, entah apa yang mereka ributkan.Tiada hari tanpa pertengkaran, mungkin sebutan itu cocok untuk mereka berdua.
“Kita ke SLB aja, besok kan ada waktu lowong,jadi kita bisa memanfaatkannya.Jarang sekali lho ada waktu-waktu seperti itu.Kalau ke rutan kita bisa pergi kapan-kapan aja kan?”.Dinda kembali mengeluarkan suaranya
“Ke rutan aja….”.Ngotot Mori yang tak mau kalah, dia tetap dangan pendiriannya.
“Begini deh…kalu bicara dengan mantan narapidana,pasti kangen juga dengan tempat asalnya.”Ngeledek Santi
“Uh…Dasar si mulut Harimau,setiap hari pasti meraung deh.”Balas Mori dengan ejekan yang semakin pedas.Santi yang rupanya tidak mau kalah kembali mengeluarkan suara harimaunya
“Yeeh…mending gue jadi harimau daripada jadi gorilla seperti kamu.”
Mori yang tadi duduk di dekat Dinda meninggalkan tempatnya dan berlari mengejar Santi
“Eh…bisa gak sih kamu tidak meraung sehari saja.”Mori semakin geram karena Santi terus mengejek dia.
“Udah….udah,kaya’ anak kecil aja.” Lerai Tika
    Mori dan Santi baru saja memerankan tokoh Tom and Jerry, di mana Mori berperan sebagai Tom yang mengejar mangsanya Jerry yang diperankan oleh Santi.Mereka mempertontonkan satu drama yang membuat teman-temannya sakit perut karena menahan tawa.Tak lama kemudian, suasana yang tadinya gaduh kembali tenang.
“Besok kita ke SLB,keputusan ini tidak boleh diganggu gugat.”Kata Nisa dengan suara lantangnya seperti hakim yang baru saja memukul palu.
“OK….Setuju.”Kata Dinda,Santi, dan Tika dengan kompak.Sedang Mori hanya mengangguk-anggukan kepalanya bertanda setuju tapi tidak puas dengan keputusan itu.
   

Keesokan harinya, setelah belajar Sastra mereka berkumpul di depan kelas, bersiap-siap ke SLB, tapi sebelum meninggalkan sekolah mereka terlebih dahulu mengambil surat izin,Setelah itu mereka pergi dengan jalan kaki.Mereka terus berjalan menelusuri jalan raya, tapi SLB tak kunjung mereka temukan.
    Mori yang dari awal memang kurang setuju dengan usul teman-temannya itu,mengeluarkan suaranya dan ngerocos dengan nada agak tinggi.
”Tempatnya masih jauh gak sih??, kakiku udah gak kuat jalan nih.”
“Sebentar lagi kita sampai.”Nisa berusaha menenangkan Mori
Nisa yang sebenarnya juga tidak tau dimana letaknya memberikan harapan kosong kepada Mori.Dia melakukan ini dan terpaksa berbohong agar mulut Mori bisa terkunci rapat dan tidak ngomel-ngomel seperti nenek-nenek yang memarahi cucunya.
    Tak lama kemudian,Nisa bertemu dengan teman kakaknya yang baru pulang dari Makassar.
“Kak Susi, kapan datang?”.Tanya Nisa dengan senyumnya yang manis
“ 2 minggu yang lalu kakak baru datang dari Makassar.Hm…kamu mau ke mana?”.Tanya balik kak Susi
“Kami mau ke SLB, tapi kami tidak tau jalan.”Jawab Nisa
“Wah…Kebetulan sekali, kakak bekerja di sana.Gimana kalau kalian ikut kakak aja?”.Kata kak Susi
    Nisa dan Geng Smartnya akhirnya bisa bernafas lega, karena mereka dipertemukan oleh kak Susi yang memberikan mereka harapan untuk sampai di SLB.Sesampai di sana, mereka mamasuki ruang kelas satu per satu.Dengan rasa haru dan kasihan tak sengaja Nisa meneteskan air matanya.Sungguh menyedihkan nasib anak-anak malang itu.Di sekolah itu Nisa dan Geng Smartnya mengetahui bagaimana anak-anak yang tidak sempurna seperti mereka belajar dan bermain dengan segala keterbatasannya.
    Di bawah pohon yang lebat, yang letaknya tidak jauh dari asrama sekolah terlihat seorang anak sedang duduk di bawahnya.Nisa menghampiri anak itu, sedang Santi,Mori,Dinda dan Tika bermain dengan anak-anak di kelas.
“Hai…adik manis, kok tidak gabung dengan teman-temannya?”.Tanya Nisa dengan suaranya yang lembut
Anak itu tetap diam, tak menggubris pertanyaan Nisa.Kemudian Nisa mendekati anak itu dan duduk di dekatnya.Suasana menjadi hening dengan terpaan angin sepoi-sepoi.Lama-kelamaan Nisa memberanikan diri untuk berbicara.
“Nama kamu siapa?”.Tanya Nisa agak ragu-ragu karena takut tak ada respon darinya
“Namaku Rio.”
Singkat namun jelas, itulah yang cocok dengan jawaban anak itu, namun Nisa merasa lega dan puas dengan jawaban singkat Rio.Suasana kembali hening.
Tiba-tiba Rio bersuara “Hidup ini rasanya tak adil,ingin aku memberontak tapi aku tak tau kepada siapa.Aku harus tetap tegar agar daun-daun itu tidak mengejekku.”
    Rio yang dari tadi diam terus berbicara.Anak kecil yang berumur 12 tahun itu menceritakan bagaimana dia harus menjalani kehidupannya tanpa kedua orang tua di sampingnya dengan kondisi fisik yang membuatnya merasa terkucilkan.Dengan air mata, Rio menceritakan pahitnya kehidupan yang harus dia jalani.Nisa hanya bisa diam, menjadi pendengar yang menyimak kata demi kata yang keluar dari mulut Rio.Karena merasa terharu, Nisa tak bisa menahan air mataanya untuk menetes dipipi manisnya itu.Tiba-tiba, Rio berdiri menghapus air matanya dan tersenyum kemudian menarik nafasnya dalam-dalam dan berteriak sekencang-kencangnya






“Dunia….Tunggulah aku, Rio anak tunanetra akan mengubahmu.”
Nisa sontak berdiri dan tertegun mendengar kata-kata Rio
“Tak ada yang tak mungkin di dunia ini, selagi ada usaha dan kemauan.”Itulah kata-kata terakhir yang terlontar dari mulut Rio.
Nisa sangat takjub dan kagum atas ketegaran anak itu.Walaupun dia anak tunanetra,tapi dia punya cita-cita yang tinggi.Hidup ini memang harus ditaklukkan dengan pengorbanan dan kesabaran, karena pengorbanan dan kesabaran seperti secercah cahaya yang dapat membuat hidup kita secerah matahari.Mungkin itulah arti dari kata-kata Rio.
    Tak terasa waktu berjalan begitu cepat,mereka harus kembali ke sekolah mereka.Nisa dan Geng Smartnya berpamitan pada guru-guru dan anak-anak SLB.Tak lupa, Nisa mengucapkan terima kasih pada kak Susi yang telah membawa mereka bertemu dengan anak-anak tegar seperti Rio dan teman-temannya.
    Nisa dan Geng Smart meninggalkan tempat itu dengan membawa banyak kesan, pelajaran dan pengetahuan yang mereka tidak dapatkan di sekolah.Mereka akhirnya tahu bahwa dengan adanya kemauan, Tuhan pasti memberikan jalan.Fisik seseorang bukan penghalang untuk mempunyai cita-cita yang tinggi, bahkan mereka mampu mencapai cita-citanya.Nisa banyak mendapatkan pelajaran dari seorang anak kecil berumur 12 tahun bahwa kemauan dan kesabaran merupakan hal terpenting untuk mencapai kesuksesan.
Nisa,Santi,Dinda,Tika dan Mori berjalan dengan senyum kepuasan, karena anak-anak yang mempunyai keterbelakangan itu telah memberikan banyak pelajaran untuk mereka.Kini mereka tahu bagaimana kita menjalani hidup ini,harus dengan kemauan,usaha,pengorbanan dan kesabaran.


                                     

Created by :Yuni Indasari
20-4-2009



Tidak ada komentar: