Pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar. Terima Kasih ^_^


widgeo.net

Senin, 15 Oktober 2012

Kulihat Surga di Matamu

Cerita ini kutulis untuk mama. Kepersembahkan tulisan ini untuk mama. Walaupun tidak sebagus dengan cerita-cerita penulis terkenal, tapi cerita ini mewaili kasih sayangku yang tulus untukmu Mama.

Check it out!!! :) 


Kupandangi sebuah foto yang terpajang di dinding ruang tamu. Di sana berdiri tegak sosok wanita dengan toga di kepalanya. Ya..itu adalah foto wisuda mama. Terlihat begitu bahagia dengan pakain kebanggaan seorang sarjana. Terbesit olehku untuk bisa memakai pakaian dan toga itu.
Mama. Seorang wanita yang menjadi motivator nomor satu dalam hidupku. Melahirkan, menyusui, membesarkan, mendidik, dan merawatku tanpa ada keluhan sedikutpun. Aku yang terlahir dari rahim seorang wanita yang hebat seperti mama begitu bangga bisa dilahirkan di dunia ini. Bangga bisa menjadi anaknya. Tidak terlintas dalam pikiranku untuk menyakiti hati beliau. Tapi dasar,  aku yang kurang memahami betapa sulitnya menjadi seorang ibu terkadang menggores hati mama. Meninggalkan pilu yang mendalam.
Pernah suatu ketika, aku marah sama mama. Membanting pintu kamar dengan keras. Mengurung diri dalam kamar. Dan diam seribu kata di depan mama. Hanya soal sepele sebenarnya. Waktu itu mama tidak sengaja menendang pot kesayanganku sampai pecah. Dan itu awal dan penyebab dari semua kemarahanku. Entah makhluk apa yang sudah merasuki jiwaku. Menyesal? Iya. Sedih karena sudah membentak mama? Pasti. Ini adalah sebagian kecil kesalahan yang pernah melukai hati mama.
Sering aku meninggikan suaraku di depan mama kalau ada yang aku tidak suka. Sering aku membanting pintu keras-keras sebagai tanda kemarahanku. Sering aku mengecewakan mama dengan segala ulahku. Tapi, tidak pernah terlintas di pikiran mama untuk membenciku. Dia tetap sayang sama aku. Sayang sama adik dan kakakku. Sayang anak-anaknya,walaupun kami selalu rusuh ketika memperebutkan sesuatu yang terkadang membuat mama harus turun tangan melerai kami.
Mama memang sosok wanita yang penuh kasih sayang. Mama adalah seorang mama seperti mama-mama yang lain. Masih sering terdengar ungkapan-ungkapan pedas yang keluar dari mulutnya. Apalagi kalau kami anak-anaknya tidak bisa akur. Ocehan-ocehan pun sering meluncur bebas dari mulut mama.
Masih teringat jelas di benakku. Waktu itu aku dan kakakku memperebutkan makanan. Mama bilang begini “Makanan jangan diperebutkan, nanti Tuhan mengambil makanannya semua. Kalian mau makan apa kalau Tuhan marah”. Kami asyik sendiri dengan aktivitas kami. Tanpa mendengar kata-kata mama. Sejurus kemudian, tangan mama sudah melekat di telinga kami. Menjewer telinga kami sampai kami berjanji untuk tidak berkelahi lagi. Hah, kalau mengingat kejadian itu aku sering tertawa geli sendiri.
Aku tidak punya moment yang bisa dibilang paling berkesan dengan mama. Kerena bagiku semua moment-moment baik itu sedih maupun senang, semuanya menyimpan kesan dalam catatan perjalanan hidupku. Tanpa semua moment itu, aku tidak bisa sampai di level sekarang ini.
Sekarang aku sudah di bangku kuliah. Masa-masa itu sudah terlewatkan semua. Aku tumbuh menjadi seorang wanita yang siap membanggakan mama. Belajar dengan benar. Menjaga diri dan nama baik keluarga.
Sering aku terbangun di tengah malam. Dan sering pula aku melihat mama menadahkan tangannya. Meminta kepada sang pencipta untuk kebahagiaan anak-anaknya. “Pernahkah aku mendoakan mama di shalat tahajudku?”. Pernahkah aku membahagiakan mama dengan prestasiku”?. Pertanyaan-pertanyaan itu meluncur seketika dalam pikiranku.
Dalam hati, pantas kah saya dilahirkan dari rahim wanita yang penuh cinta dan kasih. Tulus menyayangi, sedang saya sering membantahnya, membangkan, mengelurkan kata-kata kasar dan sebagainya.
Bisa berdiri di samping mama dengan toga di kepalaku dan pakaian kebangaan seorang sarjana adalah mimpiku. Memajang foto di dinding kamarku dan di rumahku kelak nantinya sebagai bukti perjuangan mama mendidikku dan membawaku bisa memegang gelar sarjana. Salah satu pesan mama yang selalu aku ingat “Jaga dirimu baik-baik di kampung orang. Jangan menjadi orang sombong dan jangan pernah merasa hebat jika kamu berhasil nantinya”
Memandangi wajah mama, ada rasa bangga tersendri bisa dilahirkan dari rahim seorang wanita yang hebat. Tanpa henti menasehatiku. Dengan sabar menuntunku. Motivator terbesar.Inspirasi yang paling hebat. Doa yang paling ampuh. Itu adalah dirimu ‘mama’.  Ada sebuah cahaya yang terpanjar di bola-bola matamu setiap kali memandangimu. Dan kulihat surga di sana. Ingin aku memeluk erat tubuhnya. Mencium pipinya. Merangkul dan mengatakan “Aku sayang mama, maafkan ananda atas segala kesalahan yang pernah ananda perbuat”. Sekali lagi ‘Ananda sayang Mama’

Tidak ada komentar: