Puisi Akrostik
Ya…Rabbi
Usus
sudah kering
Nuri
membisu tak menyapa ramah
Ingin rasa lepas
dari belenggu kelam ini
Intan ikut memudar
bersama leburnya pondasi diri
Nanah
enggan beranjak seraya menjerat dalam mabuk nafsu
Di atas mimbar
kebesaran-Mu tangan kerdil ini mengabarkan kubangan kata
Asa
bergelut gelisah menikam sebutir air mata
Sujud
di lorong-lorong sajadah-Mu yang terpojok lama di hati
Aliran angin
melelehkan sukma malam
Rangkulan belaian
kasih-Mu selaksa embun di pagi hari
Izinkan
diri ini menyambung nafas, meski ombak terus menderu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar