Puisi sekejapku kau beri nama sampah?
Lemparkan saja ke tongnya
Aku hanya ingin mengeja aksaraku
Mematahkan keraguan yang melilit tanganku
Campakkan sesuka hatimu
Aku hanya ingin bercerita tentang cinta dan rindu
sampai dengan kisah air mata
yang terkadang memelas kasihan
Tertawakan sesuka hatimu
Aku hanya ingin berkisah
tentang pengorbanan dan kesetiaan
Pun tentang perjalanan hati yang sering kau sebut penghianatan
Kau bebas beri nama sampah
Puisi yang lahir dari rahim seorang pecundang
Tapi,
Perlu kau ingat
Sampah yang kau sebut itu
Akan terlahir kembali dari tangan-tangan emas
Makassar, 12 April '14
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar