Melodi tak beraturan turun di perut bumi
Rinai-rinai hujan turut bersenandung melengkapi setiap not
Menghibur penonton di ruang kosong
Hening
Kemana petikan indah itu?
Mata memandang sayu benda tak bernyawa itu
Tergeletak di atas panggung tak bertuah
Telinga tuli akan setiap melodi dan nada
November,
Hari terakhir sepuluh jemari ini memetik benda itu
Petikan terakhir di atas panggung megah
Melantunkan not-not merdu
Memetik melodi-melodi indah
Berlomba mendapat tepukan gemuruh dari penonton
“November kelabu” Istilahku untuk takdirku
Tangan yang dulu mampu menari ria di atas senar itu
Kini, lunglai dalam urat tak bernyawa
Petikan terakhirku di bulan November
Petikan terindah namun riuh dalam keheningan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar